Rabu, 19 Juli 2017

AUDIT AKTIVA TETAP RUMAH SAKIT

Konsep Aktiva Tetap
 Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini mempunyai wujud, seringkali aktiva tetap disebut dengan akiva tetap berwujud.  Aktiva tetap dalam perusahaan manufaktur umumnya di golongankan menjadi :
1.    Tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement)
2.    Gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement)
3.    Mesin dan ekuipmen pabrik
4.    Mebel
5.    Kendaraan

Empat jenis transaksi yang khususnya terdapat dalam transaksi aktiva tetap adalah :
·         Perolehan aktiva modal secara tunai dengan alat nonmoneter lainnya
·         Penghapusan aktiva modal melalui penjualan, pertukaran, pemberhentian, pemakaian, atau pembuangan
·         Penyusutan aktiva modal selama umur ekonomisnya
·         Penyewaan aktiva modal

Jurnal-jurnal transaksi yang menyangkut perubahan aktiva tetap dan akun depresiasi akumulasi yang bersangkutan adalah sebagai berikut :
1.    Transaksi pemerolahan aktiva tetap. Tranksaksi ini dicatat sebagai berikut :
Aktiva tetap                 xx
            Kas                              xx
2.    Transaksi Pengeluaran modal (capital expenditure). Transaksi ini dicatat sebagai berikut :
Aktiva Tetap                xx
            Kas                              xx
3.    Transaksi depresiasi aktiva tetap. Transaksi ini dicatat sebagai berikut :
Biaya Depresiasi         xx
            Depresiasi Akumulasi aktiva tetap     xx
4.    Transaksi penghentian pemakaian aktiva tetap. Transaksi ini dicatat sebagai berikut :
Depresiasi akumulasian aktiva tetap              xx
Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap     xx
            Aktiva tetap                                                     xx
5.    Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, yang di jurnal sebagai berikut :
Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap           xx
            Kas                                                                              xx
            Sediaan suku cadang                                                 xx
            Gaji dan upah                                                              xx
            Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan                 xx

Penentuan Risiko Bawaan – Proses Aktiva Tetap
Berikut ini adalah tiga faktor risiko bawaan yang diklasifikasikan sebagai karakteristik operasi memerlukan pertimbangan dari auditor :
1.    Isu akuntansi yang kompleks
Beragam jenis transaksi aktiva tetap melibatkan isu-isu akuntansi yang kompleks, akuntansi sewa guna usaha, aktiva yang dibangun sendiri, dan bunga yang dikapitalisasi merupakan contoh dari isu tersebut.
2.    Transaksi yang sulit untuk di audit
Sebagian besar transaksi aktiva tetap relatif mudah untuk di audit. Jika aktiva dibeli langsung dari vendor, sebagian besar asersi dapat diuji dengan memeriksa sumber aktiva. Tetapi, transaksi yang melibatkan aktiva yang disumbangkan, pertukaran nonmoneter, dan aktiva yang dibangun sendiri lebih sulit untuk diaudit.
3.    Salah saji yang terdeteksi di audit tahun lalu
Jika auditor telah mendeteksi salah saji pada audit tahun lalu, penentuan risiko bawaan harus ditetapkan pada tingkat yang lebih tinggi daripada jika sedikit atau tidak ada salah saji telah ditemukan di masa lalu.

Penentuan Risiko Pengendalian – Proses Manajemen Aktiva Tetap
Meskipun auditor umumnya mengikuti strategi substantive ketika mengaudit proses manajemen aktiva tetap, pemahaman atas pengendalian internal masih dibutuhkan.
Keterjadian dan otorisasi
Transaksi aktiva modal besar mungkin menjadi subjek dari prosedur pengendalian di luar proses pembelian. Sebagai contoh, peralatan teknik yang sangat khusus kemungkinan kemungkinan akan dibeli hanya setelah proses penganggaran modal khusus, yang mungkin mensyaratkan bahwa pembelian peralatan telah memenuhi criteria tingkat pengembalian yang telah ditentukan. Pembelian peralatan juga mensyaratkan bahwa insinyur berkeahlian tinggi telah menyetujui spesifikasi teknis bagi peralatan. Untuk transaksi ini, auditor mungkin perlu memeriksa lebih dari faktur vendor untuk menguji validitas. Review atas dokumentasi tambahan, seperti dokumen penganggaran modal dan spesifikasi rekayasa, mungkin diperlukan.
Kebanyakan entitas memiliki beberapa jenis tabel otorisasi untuk menyetujui transaksi aktiva modal. Klien harus memiliki pengendalian untuk memastikan bahwa otorisasi untuk membeli aktiva modal konsisten dengan tabel otorisasi. Sebagai contoh, prosedur pengendalian harus menyebutkan batas dolar untuk tiap tingkat manajerial guna memastikan bahwa proyek yang lebih besar diperhatikan oleh manajemen dengan tingkat yang lebih tinggi untuk persetujuan sebelum komitmen dibuat. Transaksi sewa guna usaha harus diberlakukan pengendalian yang serupa. Entitas juga perlu memiliki prosedur pengendalian untuk mengotorisasi atau penghapusan lain atas aktiva modal. Hal ini harus termasuk tingkat otorisasi di atas departemen yang memiliki penghapusan aktiva tetap. Prosedur pengendalian juga harus mengindentifikasikan aktiva yang tidak digunakan lagi dalam operasi karena hal itu mungkin membutuhkan perlakuan akuntansi yang berbeda. Terakhir, semua pemeliharaan utama atau transaksi perbaikan harus diotorisasi secara tepat oleh tingkat manajemen yang semestinya.

Kelengkapan
Kebanyakan entitas menggunakan beberapa jenis software untuk mengelola rincian catatab property. Buku besar pembantu terinci aktiva tetap biasanya memasukkan informasi berikut untuk tiap aktiva modal :
·         Deskripsi, lokasi dan nomor identitas
·         Tanggal perolehan dan biaya instalasi
·         Metode penyusutan untuk tujuan buku dan pajak, nilai sisa dan estimasi masa manfaat
Prosedur pengendalian yang digunakan dalam proses pembelian untuk memastikan kelengkapan memberikan beberapa keyakinan bahwa semua transaksi aktiva modal tercatat di buku besar pembantu aktiva tetap dan buku besar umum. Satu prosedur yang membantu menyakinkan bahwa asersi ini dipernuhi adalah rekonsiliasi berkala buku besar pembantu aktiva tetap kea kun buku besar pengendali.
Prosedur lain untuk memastikan bahwa semua aktiva modal telah di catat adalah perbandingan berkala dari catatan terinci dalam buku besar pembantu dengan aktiva modal yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Klien dapat melakukan pemeriksaan fisik lengkap atas aktiva tetap secara berkala atau menurut rotasi dan membandingkan aktiva fisik ke buku besar pembantu aktiva tetap. Alternatifnya, pemeriksaan fisik dapat di batasi pada aktiva modal utama atau aktiva yang mungkin mengalami kerugian. Pada kedua contoh auditor internal entitas dapat menguji keandalan buku besar pembantu.

Pemisahan Tugas

Adanya pemisahan tugas yang memadai untuk proses manajemen property tergantung pada volume dan signifikansi transaksi yang diproses. Sebagai contoh, jika entitas membeli mesin dan peralatan dalam jumlah besar, atau jika entitas memiliki proyek model besar sedang dalam pembangunan, maka kemungkinan akan memiliki system pengendalian formal.

Pemisahan Tugas
Kemungkinan kekeliruan atau kecurangan yang timbul dari konflik penugasan
Fungsi memulai transaksi harus dipisahkan dari fungsi persetujuan terakhir
Jika satu orang bertanggungjawab untuk dimulainya transaksi aktiva modal dan juga harus memberi persetujuan akhir, pembelian aktiva fiktif atau tidak terotorisasi dapat terjadi. Hal ini dapat berakibat pada pembelian aktiva yang tidak dibutuhkan, aktiva yang tidak memenuhi standar pengendalian mutu perusahaan, atau pembayaran illegal ke pemasok atau kontraktor
Fungsi pencatatan aktiva tetap harus dipisahkan dari fungsi buku besar
Jika satu orang bertanggungjawab untuk catatan aktiva tetap dan juga fungsi buku besar, orang itu dapat menutupi penyimpangan yang biasanya akan dideteksi dengan merekonsiliasi catatab pembantu dengan akun pengendali buku besar
Fungsi catatan aktiva tetap harus dipisahkan dari fungsi penjagaan aktiva
Jika satu orang bertanggung jawab atas catatan aktiva tetap dan juga memiliki tanggung jawab penjagaan aktiva terkait perlengkapan dapat di curi, dan pencurian dapat ditutupi dengan penyesuaian catatan akuntansi.
Jika perhitungan fisik aktiva tetap dilakukan secara berkala, orang yang bertanggungjawab atas persediaan harus independent terhadap fungsi penjagaan dan pencatatan
Jika orang bertanggung jawab untuk perhitungan fisik aktiva tetap juga bertanggung jawab untuk fungsi penjagaan dan pencatatan, pencurian aktiva modal entitas dapat ditutupi.

Evaluasi Temuan Audit – Aktiva Tetap
Proses untuk mengevaluasi temuan audit bagi aktiva tetap adalah sama dengan yang dibahas di bab sebelumnya.  Auditor menjumlahkan kemungkinan salah saji dan membandingkan jumlah ini dengan salah saji yang dapat diterima, bukti menunjukkan bahwa akun aktiva tetap tidak mengandung salah saji material. Tetapi jika kemungkinan salah saji lebih besar dari salah saji yang dapat diterima, auditor akan memerlukan penyesuaian atas akun ini atau menerbitkan laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian.


Referensi :
¡  Arens, Alvin & Loebbecke, JK, Auditing on integrated Approach,Prentice Hall
¡  Messier, Glover & Prawitt, Auditing & Assurance Services A Systematic Approach.
¡  Mulyadi, Auditing buku 2, Salemba Empat.
¡  Standar Profesional Akuntan Publik, 2001, Ikatan Akuntan Indonesia

AUDIT PROSES PENDAPATAN (PENJUALAN) DAN PENERIMAAN KAS RUMAH SAKIT

Pengakuan Pendapatan
Transaksi yang menghasilkan pendapatan biasanya terdiri dari penjualan barang atau penyerahan jasa.  Pendapatan didefinisikan sebagai aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu entitas atau pelunasan piutang utang (kombinasi keduanya ) yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama. Pengakuan dan pengukuran laporan laporan keuangan pada perusahaan bisnis, mensyaratkan bahwa sebelum pendapatan diakui (dicatat), pendapatan terlebih dahulu direalisasikan dan dihasilkan. Pendapatan direalisasikan bila barang atau jasa ditukar dengan kas, kesanggupan untuk membayar kas, atau aktiva lain yang dapat dipertukarkan dengan kas. Pendapatan dihasilkan bila entitas secara substansial telah menyelesaikan proses pendapatan, yang pada umumnya berarti bahwa barang telah dikirimkan atau jasa telah diberikan.
Beberapa criteria untuk pengakuan pendapatan :
·         Bukti meyakinkan bahwa terdapat suatu perjanjian.
·         Pengiriman telah dilakukan atau jasa telah diberikan
·         Harga jual sudah pasti atau dapat ditentukan
·         Kolektibilitas dapat dijamin dengan memadai.
Standar audit tentang kecurangan mensyaratkan bahwa auditor seharusnya telah menduga sebelumnya bahwa terdapat risiko salah saji material yang disebabkan kecurangan atas pengakuan pendapatan.  Auditor harus waspada atas persoalan-persoalan berikut sehubungan dengan pengakuan pendapatan :
·    Perjanjian sampingan adalah perjanjian yang digunkana untuk mengubah persyaratan dan kondisi penjualan yang telah dicatat agar dapat membujuk pelanggan untuk menerima pengiriman barang dan jasa.
·    Penumpukkan saluran distribusi adalah praktek pemasaran yang kadang-kadang digunakan pemasok untuk mendorong penjualan dengan cara membujuk distributor untuk membeli lebih banyak persediaan daripada yang dapat mereka jual dengan cepat.

Gambaran umum Proses Pendapatan
Topik-topik berikut yang terkait dengan proses pendapatan :
·         Jenis-jenis transaksi dan akun laporan keuangan yang terpengaruh
·         Jenis-jenis dokumen dan catatan
·         Fungsi-fungsi utama
·         Pemisahan tugas fungsi
Jenis-jenis Transaksi dan akun laporan keuangan yang terpengaruh
Tiga jenis transaksi yang khususnya terdapat dalam proses pendapatan adalah :
·         Penjualan barang atau penyerahan jasa secara tunai atau kredit
·         Penerimaan kas dari pelanggan sebagai pembayaran atas barang dan jasa
·         Pengembalian barang oleh pelanggan secara kredit atau tunai
Pada beberapa entitas, jenis transaksi lain yang dapat terjadi sebagai bagian dari proses pendapatan adalah penjualan barang sisa, penjualan internal perusahaan, dan penjualan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa.
Proses pendapatan mempengaruhi banyak akun dalam laporan keuangan. Akun yang paling berpengaruh secara signifikan oleh tiap jenis transaksi adalah sebagai berikut :
Jenis transaksi
Akun yang dipengaruhi
Transaksi penjualan
Piutang dagang
Penjualan
Penyisihan atas piutang tak tertagih
Beban piutang tak tertagih
Transaksi penerimaan kas
Kas
Piutang dagang
Diskon tunai
Transaksi retur dan potongan penjualan
Retur penjualan
Potongan penjualan
Piutang dagang
Jenis-jenis dokumen dan catatan
Dokumen dan catatan yang terdapat dalam proses pendapatan :
·         Pesanan penjualan pelanggan (customer sales order)
·         Formulir persetujuan kredit (credit approval form)
·         Laporan pesanan yang belum terselesaikan ( open-order report)
·         Dokumen pengiriman (shipping document)
·         Faktur penjualan (sales invoive)
·         Jurnal penjualan ( sales journal)
·         Laporan transaksi pelanggan (customer statement)
·         Buku besar pembantu piutang usaha (account receivable subsidiary ledger)
·         Neraca saldo umur piutang usaha ( aged trial balance of account receivable)
·         Nota pembayaran (remittance advice)
·         Jurnal penerimaan kas (cash receipt journals)
·         Memorendum kredit ( credit memorandum)
·         Otorisasi penghapusan (write-off authorization)
Pesanan Penjualan Pelanggan (Customer Sales Order)
Dokumen ini berisi rincian jenis dan jumlah produk atau jasa yang dipesan oleh pelanggan. Pesanan penjualan dapat dibuat dan dikirimkan oleh tenaga penjualan, dikirim atau di faks, atau di terima melalui telepon atau internet. Pada contoh earthwarker, pegawai penerima pesanan memasukkan informasi yang terdapat penjualan, yang dikirim atau di faks oleh pelanggan, ke dalam sistem pendapatan. Penjualan melalui telepon atau internet dimasukkan secara langsung ke dalam program validasi data.
Formulir persetujuan kredit (credit approval form)
Jika pelanggan membeli barang secara kredit dari klien untuk pertama kali, klien harus memiliki prosedur normal untuk menginvestigasi kelayakan kredit dari pelanggan. Hasil dari prosedur ini didokumentasikan dalam suatu jenis formulir persetujuan kredit.
Laporan Pesanan yang belum terselesaikan (Open-Order Report)
Merupakan laporan seluruh pesanan pelanggan yang belum selesai di proses. Pada beberapa proses pendapatan, jika pesanan pelanggan telah di terima, pesanan kemudian dimasukkan ke dalam sistem. Setelah barang dikirimkan dan di tagih, maka harus di catat sebagai pesanan yang telah terpenuhi.
Dokumen pengiriman (Shipping Document)
Dokumen pengiriman harus dibuat setiap kali barang dikirimkan kepada pelanggan. Dokumen ini biasanya juga merupakan konosemen atau surat jalan (bill of lading) dan berisikan informasi jenis dan jumlah produk yang dikirimkan, serta informasi relevan lain. Pada beberapa sistem pendapatan, dokumen pengiriman, dan konosemen merupakan dokumen terpisah. Salinan dokumen pengirimkan ke pelanggan, sedangkan salinan lain digunakan untuk memulai proses penagihan.
Faktur Penjualan (Sales Invoice)
Dokumen ini digunakan untuk menagih pada pelanggan,. Faktur penjualan berisikan informasi jenis, jumlah, harga dan syarat penjualan produk atau jasa. Faktur penjualan asli biasanya dikirimkan ke pelanggan, dan salinan-salinannya didistribusikan kepada departemen-departemen lain dalam organisasi. Faktur penjualan khususnya merupakan sumber dokumen yang menandai pengakuan pendapatan.
Jurnal Penjualan ( Sales Journal)
Bila faktur penjualan telah diterbitkan, penjualan harus di catat dalam catatan akuntansi. Jurnal penjualan di gunakan untuk mencatat informasi yang diperlukan untuk tiap transaksi penjualan.
Laporan Transaksi Pelanggan (Customer Statement)
Dokumen ini biasanya dikirimkan kepada pelanggan setiap bulan laporan ini terdiri atas rincian seluruh transaksi-transaksi penjualan, penerimaan kas dan memorendum kredit yang di proses dalam akun pelanggan untuk suatu periode.
Buku Besar Pembantu Piutang Usaha ( Accounts Receivable Subsidiary Ledger)
Buku besar pembantu piutang usaha terdiri atas rekening dan rincian transaksi untuk setiap pelanggan. Transaksi yang di catat pada jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas dibukukan pada rekening pelanggan yang sesuai pada buku besar pembantu.
Neraca Saldo Umur Piutang Usaha ( Aged Trial Balance of Account)
Laporan ini, yang biasanya disiapkan mingguan atau bulanan, meringkas seluruh saldo pelanggan pada buku besar pembantu piutang usaha. Saldo pelanggan dilaporkan untuk setiap kategori ( seperti kurang dari 30 hari, 30 – 60 hari, 60-90 hari, lebih dari 90 hari) berdasarkan jangka waktu dari tanggal faktur penjualan.
Nota Pembayaran (Remmitance Advice)
Dokumen ini biasanya di kirimkan bersamaan dengan tagihan kepada pelanggan dan dikembalikan bersamaan dengan pembayaran pelanggan atas barang atau jasa. Nota pembayaran terdiri dari informasi sehubungan dengan faktur mana yang di bayar oleh pelanggan.
Jurnal Penerimaan Kas ( Cash Receipt Journal)
Jurnal ini digunakan untuk mencatat penerimaan kas perusahaan. Jurnal penerimaan kas terdiri dari kolom untuk mendebit kas, mengkredit piutang usaha, dan mengkredit akun lain seperti penjualan barang sisa atau pendapatan bunga.
Memorendum Kredit ( Credit Memorendum)
Dokumen ini digunakan untuk mencatat kredit atas pengembalian barang pada rekening pelanggan atau untuk mencatat potongan yang akan diberikan pelanggan.
Otorisasi Penghapusan (Write-off Authorization)
Dokumen ini mengotorisasi penghapusan piutang tak tertagih. Biasanya di proses di mulai oleh departemen kredit, dengan persetujuan akhir pada bagian keuangan.
Fungsi – fungsi utama
Tujuan pokok proses pendapatan adalah menjual barang atau jasa yang dihasilkan entitas dengan harga dan persyaratan yang konsisten dengan kebijakan perusahaan
Pesanan Pesanan (Order Entry)
Fungsi pertama pada proses pendapatan adalah memasukkan pesanan penjualan baru ke dalam system. Penjualan barang atau jasa harus konsisten dengan criteria otorisasi manajemen sebelum di catat dalam proses pendapatan.
Otorisasi kredit (credit Authorization)
Fungsi otorisasi kredit adalah menetapkan apakah pelanggan memiliki kemampuan untuk membayar barang atau jasa. Kelalaian untuk melaksanakan fungsi ini secara memadai dapat menyebabkan kerugian piutang tak tertagih.
Pengiriman (Shipping)
Tanpa otorisasi yang pantas, barang seharusnya tidak dikirimkan atau jasa seharusnya tidak diberikan.
Penagihan (Billing)
Tanggung jawab utama dari fungsi penagihan adalah memastikan bahwa seluruh barang yang telah dikirimkan dan jasa yang telah diberikan di tagih dengan harga dan persyaratan yang sudah di otorisasi.
Pengendalian kunci di sini adalah bahwa memorandum kredit tidak akan diterbitkan kecuali barang telah dikembalikan. Dokumen penerimaan juga harus diterbitkan terelebih dahulu  oleh departemen penerimaan yang menyatakan bahwa barang yang dikembalikan telah diterima.
Penerimaan Kas ( Cash Receipts)
Fungsi penagihan harus memastikan bahwa seluruh penerimaan kas telah diindentifikasi dengan pantas dan dengan segera di setor secara utuh ke Bank. Banyak perusahaan menggunakan system lockbox, dimana pembayaran dari pelanggan di kirim langsung ke bank entitas. Bank kemudian mengirimkan arsip transaksi penerimaan kas dan nota pembayaran kepada entitas. Pada situasi di mana pembayaran dikirim langsung ke entitas, cek harus disahkan oleh pihak yang memiliki otorisasi dan sebuah “preslisting” atau daftar pengendalian dibuat. Seluruh cek harus disetorkan secara harian.
Piutang Usaha ( Account Receivable)
Fungsi piutang usaha bertanggungjawab untuk memastikan bahwa seluruh tagihan, penyesuaian, dan penerimaan kas telah di catat dengan benar pada catatan piutang pelanggan.
Buku Besar (General Ledger)
Tujuan utama dari fungsi buku besar sehubungan dengan proses pendapatan adalah untuk memastikan bahwa seluruh pendapatan, penagihan dan piutang telah diakumulasikan, diklasifikasikan, dan diringkas pada akun-akun yang tepat.
Pemisahan Tugas Kunci

Salah-satu pengendalian yang terpenting dalam system akuntansi adalah pemisahan tugas yang memadai.  Oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam fungsi –fungsi pencatatan pesanan, kredit, pengiriman, atau penagihan tidak boleh memiliki akses ke catatan piutang usaha, buku besar, atau kegiatan penerimaan kas.

Pemisahan Tugas Kunci Pada Proses Pendapatan dan kemungkinan Kekeliruan atau kecurangan
Pemisahan Tugas
Kemungkinan kekeliruan atau kecurangan yang timbul dari konflik Penugasan
Fungsi kredit harus terpisah dari fungsi penagihan
Jika seseorang bertanggung Jawab atas pemberian kredit dan juga penagihan pada pelanggan, maka memungkinkan adanya penjualan kepada pelanggan yang tidak layak diberikan kredit. Hal ini menimbulkan piutang tak tertagih
Fungsi Pengiriman harus terpisah dari fungsi penagihan
Jika seseorang bertanggung jawab melakukan pengiriman barang juga melakukan fungsi penagihan, maka memungkinkan adanya pengiriman yang tidak diotorisasi dengan tidak melakukan penagihan. Hal ini akan menimbulkan tidak tercatatnya transaksi penjualan dan pencurian barang
Fungsi Piutang Usaha harus terpisah dari fungsi buku besar
Jika seseorang bertanggungjawab atas catatan piutang usaha dan juga buku besar, maka memungkinkan orang tersebut menyembunyikan pengiriman yang tidak diotorisasi. Hal ini akan menimbulkan tidak tercatatnya transaksi penjualan dan pencurian barang
Fungsi Penerimaan kas harus terpisah dari piutang usaha
Jika seseorang memiliki akses baik ke penerimaan kas maupun catatan piutang usaha, maka akan menimbulkan kemungkinan penggelapan kas dan menutup kekurangan kas tersebut pada catatan akuntansi. Hal ini akan menimbulkan pencurian kas entitas.

Pemisahan Tugas Per Departemen atas fungsi Pendapatan dan Piutang Usaha
Fungsi Pendapatan dan piutang usaha
Departemen
Pencatatan Pesanan
Kredit
Pengiriman
Piutang Usaha
Penerimaan Kas
TI
Penerimaan dan Pembuatan Pesanan Pelanggan
X
Persetujuan kredit
X
Pengiriman barang kepada pelanggan dan penyiapan dokumen pengiriman
X
Pembuatan faktur penjualan
X
X
Pembaharuan catatan piutang usaha atas penjualan
X
X
Penerimaan Pembayaran dari pelanggan
X
Pembaruan piutang usaha atas pembayaran
X
X
Pembuatan neraca saldo umur piutang usaha
X
X